Jakarta, Properti Indonesia - Hong Kong diketahui tidak akan menjual tanah perumahan atau komersial dalam tiga bulan pertama pada tahun 2024. Hal ini disebabkan sentimen pasar yang lesu dan tingkat kekosongan yang tinggi.
Pasar perumahan di Hong Kong juga mengalami tren penurunan hingga mencapai level terendah sejak tahun 2017, meskipun negara ini dikenal dengan nilai properti termahal di dunia.
Mengutup dari laman Reuters, Senin (8/1), ini akan menjadi pertama kalinya pemerintah Hong Kong tida meluncurkan penjualan di situs perumahan dalam penjualan triwulanan. Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah menjual sebidang tanah perumahan di pedesaan kepada penawar dengan harga yang lebih rendah dari ekspetasi bulan lalu, dan enam lelang tanah perumahan dan komersial yang gagal pada tahun 2023.
Harga rumah pribadi di Hong Kong pada November 2023 turun selama tujuh bulan berturut-turut ke level terendah sejak Februari 2017. Rata-rata harga rumah di Hong Kong tahun 2023 mencapai USD 1,16 juta atau sekitar Rp17,3 miliar.
Harga rumah di Hong Kong juga diperkirakan akan terus turun pada paruh pertama tahun 2024, karena lemahnya sentimen pembelian di tengah suku bunga yang tinggi.
Lesunya pasar properti di Hong Kong juga tercermin dari jumlah transaksi yang turun drastis. Berdasarkan data dari Centaline Property Agency, pada tahun 2023 hanya sebanyak 58.023 transaksi, atau jumlah transaksi paling sedikit dalam 33 tahun terakhir. Sementara itu, penjualan properti secondary juga masih mengalami penurunan dan tercatat terendah dalam 28 tahun terakhir.