Meskipun banyak karyawan di Amerika Serikat yang kini kembali ke kantor pascapandemi, namun sejumlah perusahaan nyatanya masih belum bisa mempekerjakan mereka secara penuh dalam seminggu (khususnya di hari Jumat). Fenomena ini secara tidak langsung turut berdampak negatif pada sektor perkantoran di luar AS.
Amerika Serikat , Properti Indonesia - Sekilas memang tak ada yang aneh dengan gedung pencakar langit yang berlokasi di salah satu sudut Kota Brooklyn, Amerika Serikat tersebut. Namun, gedung 93 lantai dan setinggi 325 meter itu nyatanya begitu menakutkan warga Brooklyn sehingga mereka menamakannya "Sauron", yang diambil dari nama penjahat dalam film The Lord of the Rings.
Perkantoran menjulang dengan komposisi warna seba hitam ini memang paling menonjol dibanding deretan gedung yang lain. Gedung itu adalah Brooklyn Tower, satu-satunya gedung pencakar langit raksasa di Kota New York yang tidak terletak di pulau Manhattan. Dan bukan hanya penduduk lokal saja yang takut akan hal ini, namun para pengembang juga.
Proyek ini rencananya akan dilelang pada 10 Juni mendatang, setelah salah satu pengembangnya gagal membayar utang. Dilansir dari laman portal lemonde.fr, Menara Brooklyn bukan satu-satunya bangunan perkantoran yang bermasalah sejak berakhirnya krisis Covid-19.
Diketahui, pasar properti, khususnya sektor perkantoran di Amerika saat ini sangat terpukul. Menurut laporan terbaru dari lembaga pemeringkat Moody's, tingkat ruang kosong dan tidak terpakai di AS mencapai hampir 20% pada kuartal pertama tahun 2024, atau rekor terendah yang belum pernah terjadi sejak 30 tahun terakhir.
Sungguh ironi, sebab di satu sisi AS terus menciptakan lapangan pekerjaan untuk warganya. Sebagai catatan, pada Maret saja, hampir 303 ribu lapangan kerja baru diciptakan di negara ini.
Salah satu faktor kemerosotan pasar perkantoran di AS adalah tingkat suku bunga yang berdampak pada pinjaman dan sewa properti. Namun sejumlah pengamat mengatakan jika alasan utamanya adalah hal lain: yaitu hari Jumat. Hal ini dikarenakan pada hari Jumat banyak gedung perkantoran yang kosong karena sebagian besar karyawan kembali bekerja di ruang terbuka dan ruang-ruang pertemuan.
Menurut barometer Kastle, rata-rata di 10 kota terbesar di AS, hampir 60% karyawan hadir di kantor. Namun angka ini merosot hingga 30% pada hari Jumat (Selasa adalah hari tersibuk).