Dubai, Properti Indonesia - Tak bisa dipungkiri, pasar real estat di sejumlah negara-negara Jazirah Arab sejak lama telah menjadi salah satu landasan perekonomian negara dan turut mempengaruhi banyak orang. Dan, hingga saat ini, sektor real estate masih memiliki potensi jangka panjang yang menjanjikan di negara-negara tersebut. Hal ini tak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang kuat, pertumbuhan populasi, dan investasi pemerintah yang turut berkontribusi pada peningkatan permintaan akan real estat.
Pemerintah, perusahaan, dan perusahaan pengembang semi-pemerintah hingga kini terus berinvestasi dalam proyek real estat di seluruh kawasan, khususnya di Arab Saudi, Mesir, dan UEA. Proyek-proyek ini diketahui memberi dampak besar bagi sektor konstruksi regional, yang juga memiliki prospek positif hingga beberapa tahun ke depan.
Menurut laporan Kamco Invest. transaksi penjualan real estat di kawasan Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Kawasan Teluk, antara Januari sampai dengan Oktober 2023 mencapai $171,6 miliar, melonjak 21,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Transaksi di Dubai bahkan meningkat sebesar 57% pada periode yang sama dan turut memberikan kontribusi sebesar 52,1% terhadap total nilai transaksi GCC.
Melihat berbagai kinerja positif bisnis properti di negara-negara tersebut memantik Majalah Forbes untuk merilis daftar Pemimpin Real Estat Paling Berpengaruh di Timur Tengah untuk tahun 2024 yang berasal dari 33 perusahaan developer asal UEA, 23 perusahaan asal Saudi Arabia dan 20 perusahaan yang berasal dari Mesir. Berikut ini adalah delapan tokoh properti paling berpengaruh yang telah dirangkum Properti Indonesia dari Forbes Middle East.
1. Muhammad Alabbar
Perusahaan: Emaar Properties
Tokoh properti paling berpengaruh di peringkat pertama adalah Muhammad Alabbar. Ia mendirikan Emaar di Dubai pada bulan Juni 1997. Proyek-proyek Emaar Properties tersebar di MENA (Afrika Utara) dan sejumlah negara Asia, dengan total cadangan lahan seluas 1,7 miliar kaki persegi (square feet). Sejak tahun 2002, perusahaan ini telah menyediakan lebih dari 102 ribu unit hunian secara global serta memiliki dan mengelola 38 hotel juga resor.
Pada akhir 9 bulan pertama tahun 2023, Emaar mencatat pendapatan sebesar $5 miliar dan total aset $37,3 miliar. Perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar $16,8 miliar pada 14 November 2023. Anak perusahaannya meliputi Emaar Entertainment, Emaar Malls Management, dan Emaar Hospitality Group, yang telah menyelesaikan mega proyek seperti Burj Khalifa dan Dubai Mall. Alabbar juga merupakan pemimpin Restoran Americana.
2. Talal Al Dhiyebi
Perusahaan: Aldar Properties
Pada urutan kedua adalah Al Dhiyebi yang telah menjadi CEO Grup Aldar Properties sejak Januari 2021. Aldar adalah pengembang utama di berbagai komunitas di Abu Dhabi, dengan total cadangan lahan seluas 69 juta meter persegi. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, Aldar mencatat total aset sebesar $19,3 miliar dan pendapatan sebesar $2,7 miliar, naik 21% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Aldar memiliki kapitalisasi pasar sebesar $12,1 miliar pada 14 November 2023. Aldar telah melakukan akuisisi pada 13 perusahaan pada tahun 2022 lalu denan nilai sekitar $3,1 miliar. Aldar Hospitality and Leisure mengelola 13 hotel, serta lapangan golf, klub pantai, dan marina. Aldar Projects mengelola bisnis pengembangan sementara Aldar Ventures bertindak sebagai inkubator peluang bisnis baru, dan Aldar Egypt mengembangkan komunitas serba guna. Al Dhiyebi juga merupakan pemimpin Aldar Estates dan SODIC Mesir serta merupakan anggota dewan Kamar Dagang dan Industri Abu Dhabi.
3. Nadhmi Al-Nasr
Perusahaan: NEOM
Al-Nasr telah menjadi CEO NEOM sejak Juli 2018. NEOM diketahui sukses mengembangkan smart city terpadu yang berkelanjutan dan terintegrasi di Arab Saudi. Pembangunan kota ini mencakup mega proyek Trojena, Oxagon, dan THE LINE yang terhubung pada hiperkonektivitas 5G, AI, robotika, pusat data yang dibangun khusus, analisis big data, augmented virtual reality, dan kendaraan berpemandu otomatis. Proyek senilai $500 miliar ini telah menginvestasikan sebesar $1 miliar untuk pengembangan teknologi AI, termasuk platform metaverse pada tahun 2022, melalui NEOM Tech & Digital Company (Tonomus).
Al-Nasr memulai karirnya di Saudi Aramco pada tahun 1978. Pada tahun 2009, ia ditunjuk berdasarkan dekrit kerajaan untuk menjadi dewan penasihat Dewan Ekonomi Tertinggi, dan pada tahun 2017, ia diangkat sebagai presiden sementara Studi dan Penelitian Perminyakan Raja Abdullah.
4. Hesham Al Qasim
Perusahaan: Wasl
Perusahaan developer Wasl didirikan oleh Dubai Real Estate Corporation pada tahun 2008. Wasl mengoperasikan portofolio lebih dari 55.000 properti residensial dan komersial, 32 hotel dan apartemen hotel, 6.000 bidang tanah, empat freehold master developments, dan enam klub golf. Perusahaan memiliki portofolio hotel di bawah Hilton International, termasuk Hilton Garden Inn Muraqqabat, Hilton Garden Inn Al Mina, dan Hampton by Hilton Dubai Airport. Al Qassim juga merupakan pemimpin DenizBank, wakil ketua dan direktur pelaksana Emirates NBD Bank, ketua Emirates Islamic Bank, dan ketua Dubai Sports Corporation dan Dubai Autism Center.
5. Abdullah bin Hamad Al Attiyah
Perusahaan: Diar Qatar
Qatari Diar didirikan oleh Otoritas Investasi Qatar pada tahun 2005. Ia memiliki modal bersama sebesar $8,1 miliar dan 50 proyek investasi yang sedang dikembangkan di 20 negara, senilai total $35 miliar pada tahun 2022. Pada November 2022, Qatari Diar membuka Lusail Boulevard dan Al Sa'ad Plaza, yang menampung lebih dari 60.000 orang setiap hari selama Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Proyek yang sedang berjalan termasuk Diar Ras Al Hadd di Oman dan CityGate di Mesir. Pada bulan Februari 2023, perusahaan memulai pembangunan tahap baru proyek CityGate di Kairo Baru, dengan total investasi sebesar $57,3 juta. Al Attiyah juga menjabat sebagai wakil ketua dan anggota dewan Katara Hospitality sejak Maret 2021.
6. Husain Sajwani
Perusahaan: DAMAC Properties
Hussain Sajwani mendirikan DAMAC Properties pada tahun 2002. Perusahaan developer ini adalah bagian dari DAMAC Group, yang menyediakan properti residensial, komersial, dan rekreasi. Pada tahun 2022, DAMAC mengakuisisi sebidang tanah di Surfside Miami untuk membangun proyek kondominium dengan brand Cavalli, meluncurkan D-labs untuk membangun kota di metaverse, dan mengumumkan bahwa mereka akan memfasilitasi pembayaran mata uang kripto untuk properti. Pada bulan Februari 2023, DAMAC mengumumkan peluncuran menara Canal Heights 44 lantai dan menara Canal Heights Two 45 lantai di Dubai. Pada Juni 2023, DAMAC telah menyelesaikan 46.000 unit, dan 33.000 unit lainnya sedang dalam tahap pengerjaan. Menurut Forbes kekayaan bersih Sajwani pada Maret 2024 adalahsebesar $4,5 miliar.
7. Hisyam Talaat Mustafa
Perusahaan: Talaat Moustafa (TMG Holding)
Moustafa telah bergabung dengan TMG Holding selama lebih dari 40 tahun. TMG Holding mengembangkan proyek investasi komunitas dan pariwisata terpadu berskala besar. Kelompok ini memiliki lahan dengan luas lebih dari 74 juta meter persegi yang tersebar di seluruh Mesir. Pada bulan September 2023, grup ini memasuki pasar Saudi dengan proyek kota pintar “Banan” seluas 10 juta meter persegi. Pada bulan Februari 2024, grup ini menyelesaikan akuisisi saham dengan hak pengelolaan di tujuh hotel di Mesir, sehingga total hotel mereka menjadi 15 properti dengan kapasitas 5.000 kamar. Di bulan yang sama, kelompok ini mencapai kesepakatan dengan ADQ dan Modon Properties untuk berkolaborasi dalam pengembangan kawasan Ras Al Hekma di Pantai Utara, Mesir. TMG Holding mencatat pendapatan konsolidasi lebih dari $916 juta pada tahun 2023, pertumbuhan pendapatan yang naik 43% dibandingkan tahun 2022.
8. David Grover
Perusahaan: Grup ROSHN
David Grover menjabat CEO Grup ROSHN pada tahun 2020. ROSHN adalah pengembang nasional yang didukung oleh Dana Investasi Publik Saudi. Perusahaan ini memiliki cadangan tanah seluas 200 juta meter persegi, 600 unit yang telah selesai dibangun, dan 3,661 unit yang sedang dibangun di seluruh Arab Saudi. Pada tahun 2022, perusahaan mengumumkan selesainya integrated SEDRA 1A community yang dibangun di lahan seluas 20 juta meter persegi. Pusat Pengalaman Kotanya juga telah beroperasi penuh sejak Juli 2022. ROSHN juga tercatat sebagai sponsor Formula 1 Saudi Pro League pada tahun 2021 dan 2022. Sebelum bergabung dengan ROSHN, Grover adalah CEO dari Mace Developments.