Jakarta, Properti Indonesia – Pandemi
Covid-19 telah membuat perubahan kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari,
tak terkecuali desain arsitektur pada sebuah hunian. Bisa dikatakan desain
hunian sehat menjadi tren saat ini termasuk di Indonesia.
Bernadetta Ratna
Niken, arsitek dari GunHo, Niken Architect, menuturkan, arstitektur hunian
sehat saat ini tidak hanya dianggap sebagai gaya yang menarik secara visual
melalui material dan detail yang digunakan. Namun juga menggabungkan berbagai
aspek dalam perencanaan seperti kenyamanan, kesehatan, preferensi penghuni,
kebutuhan, gaya arsitektur, dan sebagainya. Dengan begitu penghuni akan
benar-benar merasa nyaman pada seluruh aspek desain, terlebih lagi secara
visual dan tata ruang,” tutur Niken kepada propertiindonesia, Minggu (10/1/)
lalu.
Menurutnya Niken,
desain yang cocok diaplikasikan di masa pandemi khususnya di Indonesia adalah desain
yang lebih memperhatikan tata ruang dan zoning.
“Tata ruang dan zoning tersebut
dimaksudkan untuk meminimalisir masuknya virus ke dalam ruangan. Diantaranya
seperti pemisahan ruang tamu dan ruang keluarga, dengan menyediakan powder room untuk membersihkan diri sebelum
masuk ke ruangan utama, atau setidaknya menyediakan ruangan untuk cuci tangan
dan kaki sebelum masuk ke rumah,” ujar Niken.
Dirinya menambahkan,
suatu hunian juga harus dilengkapi dengan sirkulasi udara yang alami, salah
satunya dengan memperhatikan cross air
ventilation agar terdapat pergantian udara dalam ruang dengan udara segar
dari luar. Termasuk, penerapan pencahayaan yang baik agar ruangan tidak gelap
dan lembab. Hal ini dikarenakan ruangan yang gelap dan lembab malah mempermudah
masuknya penyakit.
Desain garasi yang
memiliki akses langsung menuju kamar mandi juga menjadi tren hunian sehat saat
ini. Hal tersebut menjadi semacam filterisasi sebelum memasuki ruang utama,
penghuni bisa membersihkan diri terlebih dahulu.