Surabaya, Properti Indonesia – Di usianya yang ke-19, Universitas Ciputra (UC) tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pionir pendidikan tinggi di Indonesia. Kampus yang dikenal sebagai pencetak wirausahawan ini kini mengambil langkah strategis, menempatkan generative AI sebagai keterampilan wajib bagi seluruh mahasiswa, sekaligus memperkuat kolaborasi global dengan raksasa teknologi seperti IBM dan Apple.
Sejak berdiri, UC konsisten menanamkan nilai entrepreneurship sebagai fondasi pendidikan. Kini, dengan dinamika bisnis yang berubah cepat, UC menambahkan lapisan baru dengan mengintegrasikan teknologi generatif dengan tujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya visioner, tetapi juga inovator yang tangkas dan siap bersaing di kancah global.
Rektor Universitas Ciputra, Prof. Dr. Wirawan ED Radianto, menyatakan bahwa adopsi AI bukan sekadar respons terhadap tren, melainkan sebuah "lompatan kuantum" untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi masa depan.
"Di usia ke-19, kami melangkah lebih jauh dengan menjadikan generative AI sebagai tools wajib bagi mahasiswa. Kami ingin mahasiswa UC terbiasa menggunakan AI dalam belajar, berkarya, dan berinovasi," ungkap Wirawan dalam keterangannya, Rabu (24/9).
Langkah ini diperkuat dengan kolaborasi strategis bersama IBM International. Dua mahasiswa UC baru saja mendapatkan akses eksklusif ke teknologi Watsonx, platform AI terkemuka, dengan nilai kredit cloud time mencapai USD 50.000. Kesempatan ini, senilai sekitar Rp775 juta per mahasiswa, memungkinkan mereka melakukan eksperimen mendalam di bidang data science, generative AI, dan cloud computing dalam skala yang masif.
"Kesempatan ini sejalan dengan misi kami untuk menyiapkan mahasiswa yang bukan hanya melek digital, tetapi juga pelopor inovasi berbasis AI. Kami bangga UC dipercaya IBM untuk memberikan akses sebesar ini," kata Prof. Dr. Ir. Denny Bernardus, M.M., Director, Board of Executive Yayasan Ciputra Pendidikan.
Sebelumnya, empat mahasiswa UC juga telah meraih hibah internasional dari IBM untuk proyek aplikasi AI di bidang agrikultur dan kesehatan, yang mendapat apresiasi langsung dari Software Technical Leader IBM.
Ekspansi Global Bersama Apple
Selain IBM, dukungan signifikan juga datang dari Apple. Raksasa teknologi ini akan membuka Apple Developer Academy kelima di Indonesia, berlokasi di Jakarta.
Tiga Apple Developer Institute juga akan didirikan untuk melatih pengembang, wirausahawan, dan pelajar agar siap memasuki ekosistem global aplikasi digital.
"Apple Developer Academy berkomitmen mendukung mahasiswa Indonesia agar memiliki skill global di bidang coding, desain, dan bisnis aplikasi. Tak hanya itu, kolaborasi dengan Universitas Ciputra akan membantu mencetak generasi wirausahawan muda yang mampu bersaing di ekosistem digital dunia," ujar Dr. Trianggoro Wiradinata, Vice Rector for Student Affairs, Employability, and Industry Collaboration sekaligus Director Apple Developer Academy @UC.
Saat ini, proses rekrutmen untuk mentor teknologi, desain, dan bisnis sedang berlangsung, dengan cohort pertama dijadwalkan mulai pada Maret 2026.
Membangun Masa Depan di Jantung Bisnis Ibu Kota
Komitmen UC untuk terus berinovasi tidak berhenti pada transformasi digital. Universitas ini juga memperluas jangkauannya dengan membangun Universitas Ciputra Jakarta di kompleks Ciputra International, Jakarta Barat.
Kampus baru ini dirancang sebagai pusat pembelajaran dan inovasi di jantung bisnis ibu kota, siap menampung ribuan mahasiswa dengan fasilitas modern.
Dengan kombinasi DNA entrepreneurship, penguasaan generative AI, kolaborasi global dengan IBM dan Apple, serta ekspansi ke Jakarta, Universitas Ciputra menegaskan komitmennya untuk melahirkan generasi inovator yang adaptif dan siap memimpin masa depan.
"Ulang tahun ke-19 ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk melangkah lebih jauh. Sejak awal, kami berkomitmen membangun universitas yang tidak hanya unggul di bidang entrepreneurship, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman," tutup Prof. Denny Bernardus.