Jakarta, Properti Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pembiayaan perumahan pada semester I 2023 mencapai Rp51,15 triliun, atau meningkat 6,42 persen secara tahunan. Dalam memenuhi target tersebut, PT BSI menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya dengan memperluas pasar pembiayaan.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna mengatakan BSI sedang memperluas eksansi ke daerah-daerah yang potensial. Seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Kalimantan, hingga Bali.
"Pembiayaan rumah melalui bank syariah, khususnya BSI, memiliki ciri khas yang tidak ada di perbankan konvensional, yaitu keberadaan akad dan angsuran yang tetap hingga akhir pembiayaan," ujar Anton dalam keterangan resmi, dikutip dari Antara, Rabu (24/5).
Menurutnya, skema akad dan angsuran diyakini membuat nasabah dapat mengatur cashflow angsurannya dan tidak perlu khawatir dengan kenaikan suku bunga. BSI juga telah memiliki lebih dari 800 rekanan notaris dan lebih dari 3.500 developer properti yang telah terverifikasi. Sebagai informasi, jumlah pembiayaan rumah oleh BSI per April 2023 mencapai Rp49,5 triliun.
"BSI terus berupaya mendorong percepatan pembiayaan rumah agar masyarakat dapat memiliki hunian yang layak, aman, dan sesuai prinsip syariah. Hal ini juga menjadi salah satu spirit program pemerintah yaitu program satu juta rumah untuk keluarga Indonesia," jelas Anton.
Selain itu, dilansir dari keterbukan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT BSI berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp426,02 miliar atau Rp9,23 per saham. Rencana pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 22 Mei lalu.
Pembagian dividen tunai berdasarkan laporan keuangan PT BSI tahun buku 2022. Pada periode tersebut, PT BSI membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara tahunan. Kemudian, tanggal pembayaran dividen PT BSI direncanakan pada 23 Juni 2023.