Jakarta, Properti Indonesia – Platform ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat laba bersih pada semester I-2021 sebesar Rp533 miliar. Pencapaian ini meningkat dibandingkan rugi bersih sebesar Rp358 miliar di semester I-2020 lalu.
Hasil tersebut tidak lepas dari usaha Perseroan melakukan efisiensi, meskipun terdapat pembatasan perjalanan selama mudik yang mempengaruhi penjualan saat Lebaran, daya beli yang menurun, pembatalan cuti bersama dan pengurangan jam operasional.
Berdasarkan laporan keuangan Perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (26/8), penjualan kotor tercatat Rp6,6 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2021 meningkat 67% pada periode yang sama tahun 2020. Kemudian pendapatan bersih sebesar Rp3,6 triliun atau meningkat 58% dari tahun 2020.
Baca Juga: Matahari Group Gandeng Tokopedia Buka 95 Toko Virtual
“Kami senang dapat kembali meraih profitabilitas dan ini merupakan bukti kerja keras dan ketekunan karyawan kami. Kami telah melunasi hutang kami dan memiliki saldo kas yang sehat pada akhir periode,” ujar CEO Matahari, Terry O’Connor dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8).
Dirinya mengatakan Perseroan juga telah melihat kemajuan di bidang operasional utama. Seperti marjin yang lebih dapat diprediksi dengan penghentian penjualan merek dan mode yang berkinerja buruk, modernisasi yang sedang berlangsung atas barang dagangan, dengan serangkaian inisiatif baru yang telah membuahkan hasil, dan wilayah operasi ditata ulang untuk produktivitas lebih tinggi.
Baca Juga: Matahari Agendakan Right Issue di Semester II 2021
Kemudian peningkatan gerai, penggunaan pengeluaran modal yang selektif untuk pelayanan pelanggan, serta peralihan ke model beraset ringan dengan berkurangnya gudang, aset dan aset berkinerja rendah berjalan dengan baik.
Adapun Auric Digital Retail baru-baru ini telah menjadi pemegang saham terbesar di Perseroan, yang menambah keyakinan akan kepastian pengembangan, kontinuitas, dan pelaksanaan strategi. Perseroan meluncurkan program pembelian kembali saham pada Agustus 2021, dengan maksimal 15% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan dengan dana yang dialokasikan sebesar Rp450 miliar.