Jakarta, Properti Indonesia – Sepanjang kuartal pertama tahun 2024, pendapatan premi industri asuransi umum tercatat senilai Rp 32,7 triliun atau meningkat 26,1% dibandingkan kuartal yang sama pada tahun 2023 senilai Rp 25,94 triliun. Pertumbuhan ini salah satunya ditopang oleh lini bisnis properti yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 51,0% (YoY) menjadi Rp9,59 triliun, disusul industri kenderaan bermotor.
Wakil Ketua Statistik dan Riset Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Trinita Situmeang, menuturkan, kedua lini bisnis tersebut menyumbang 47,4% terhadap total pendapatan premi industri asuransi umum pada kuartal I 2024. Adapun, faktor pendorong dari perolehan premi ini salah satunya terdampak dari meningkatnya harga sewa properti komersial di triwulan I 2024.
“Asuransi properti atau asuransi harta benda dan kendaraan bermotor masih mendominasi dari pangsa pasar perolehan premi terbesar di industri asuransi umum,” ujar Trinita seperti dilansir dari Kompas.com dalam konferensi pers kinerja asuransi umum kuartal I 2024, Kamis (20/6) lalu.
Sebelumnya, merujuk pada laporan Leads Property Service Indonesia mengenai pasar properti Jakarta Q1/2024 menyebutkan, jika kondisi pasar properti komersial, khususnya retail di Jakarta telah kembali pulih dan stabil setelah mengalami penurunan yang signifikan akibat pandemi.
Kinerja positif ini berimbas pada kenaikan rata-rata harga sewa sebesar 3,3% dari kuartal sebelumnya. Kenaikan harga sewa, terutama di sejumlah pusat perbelanjaan dengan tingkat hunian yang tinggi. Pertumbuhan harga sewa juga terjadi pada pasar perkantoran yang naik tipis sebesar 0,4% untuk yang berlokasi di CBD Jakarta dan 0,1% untuk luar CBD.