LEADS Property: Pasar Perkantoran CBD Jakarta Tunjukkan Tren Pemulihan, Okupansi dan Permintaan Meningkat

LEADS Property: Pasar Perkantoran CBD Jakarta Tunjukkan Tren Pemulihan, Okupansi dan Permintaan Meningkat
Kawasan perkantoran di area CBD Jakarta (foto: Rizki/ Properti Indonesia)

Jakarta, Properti Indonesia – Pasar perkantoran di Central Business District (CBD) Jakarta menunjukkan sinyal pemulihan pada kuartal ketiga tahun 2025, ditandai dengan peningkatan permintaan ruang kantor dan tingkat okupansi yang semakin membaik. Laporan terbaru dari Leads Property Services Indonesia bertajuk Jakarta Property Market Insight Q3 2025 yang dilansir Selasa (21/10), mengungkapkan bahwa permintaan bersih atau net absorption naik sebesar 18.752 meter persegi. 

Associate Director Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea menuturkan, tidak adanya penyelesaian proyek baru pada kuartal ini membuat total pasokan tetap stabil di angka 7,45 juta meter persegi. Martin mengatakan, kondisi stagnannya penambahan pasokan baru ini justru menciptakan peluang untuk menyerap permintaan ruang dengan penawaran sewa yang lebih kompetitif. “Koridor Jenderal Sudirman dan SCBD masih mendominasi pangsa pasar, menyumbang nearly 40% dari total pasokan perkantoran CBD,” jelasnya.

Di sisi lain, aktivitas sewa yang aktif, terutama dari perusahaan di sektor teknologi, keuangan, periklanan, firma hukum, dan peralatan rumah tangga, menjadi pendorong utama pertumbuhan permintaan. Namun, laporan tersebut mencatat bahwa minat untuk pindah ke gedung berkualitas lebih tinggi ini diimbangi dengan tren adopsi model kerja hybrid yang berkelanjutan. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan memilih ruang kantor yang lebih kecil namun lebih efisien, mengindikasikan bahwa para penyewa lebih fokus pada optimalisasi ruang dan peningkatan kualitas daripada sekadar ekspansi.

Seiring tren tersebut, tingkat okupansi pasar perkantoran CBD berhasil terdongkrak naik 0,25 poin persentase dari kuart sebelumnya, menjadi 73,0%. Dengan trajectory ini, tingkat okupansi diproyeksikan akan mendekati 74% pada akhir tahun 2025.

Sementara itu, pergerakan sewa rata-rata tergolong stabil. Sewa kotor rata-rata mengalami penyesuaian tipis sebesar 0,5% secara kuartalan, menjadi Rp 331.475 per meter persegi per bulan. Dalam Dolar AS, angka tersebut terdorong turun 0,8% menjadi USD 20,0 per meter persegi per bulan, terdampak pelemahan nilai Rupiah. Harga strata-title tetap tidak berubah.

Ke depan, Leads memperkirakan jika pasar akan tetap menjadi ‘pasar penyewa’ (tenant market) mengingat masih besarnya ruang kosong yang mencapai sekitar 3 juta meter persegi di seluruh Jakarta. Tak hanya itu, kondisi ini juga akan membuat persaingan tarif sewa semakin ketat, dimana penyewa menjadi lebih selektif dalam strategi ruang, baik itu mengecilkan, merelokasi, atau berekspansi ke kantor dengan kualitas lebih naik.

Tags
#outlook #Perkantoran #Bisnis Properti #Leads Property Services Indonesia #konsultan properti