Jakarta, Properti Indonesia - Sektor industrial disebut sedang mengalami pertumbuhan dan akan terus memanfaatkan momentum positif, terutama jika didukung oleh ekspansi ekonomi yang baik.
Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan bahwa sektor industrial akan terus mendapatkan dukungan dari sektor teknologi seperti kendaraan listrik (EV) dan pusat data (data centers).
"Melihat kondisi kedepan, sektor industrial akan terus mendapatkan dukungan dari sektor teknologi yang berkembang pesat, terutama dari segmen otomotif berteknologi tinggi seperti kendaraan listrik (EV) dan Data Centers," ujar Ferry dalam siaran pers, Kamis (8/6).
Pusat data akan memperkokoh posisinya sebagai sektor yang paling dinamis dalam akuisisi lahan. Selain itu, industri lain seperti sektor otomotif, energi, makanan, dan petrokimia akan menjaga laju pertumbuhan mereka. Secara umum, pemilik kawasan industri akan memprioritaskan memajukan transformasi lahan yang belum dikembangkan menjadi kawasan yang mudah diakses dan dapat dibangun.
Colliers juga mengantisipasi harga sewa untuk lahan maupun bangunan akan tetap berada di posisi saat ini. Seiring dengan semakin langkanya lahan yang tersedia, aktivitas sewa-menyewa yang semakin sengit dapat memberikan tekanan tinggi pada harga sewa, terutama jika ekonomi terus berkembang secara positif.
Dalam laporan Colliers, tercatat ada 74 hektar lahan yang disiapkan sepanjang tahun 2022 di bagian timur Jabodetabek, yang meliputi Bekasi dan Karawang. Sementara di wilayah barat seperti Serang, dua kawasan industri masih mengembangkan lahan seluas 300 hektar menjadi kawasan siap bangun. Di selatan, karena Bogor tidak lagi dikembangkan sebagai kawasan industri, pembangunan kini dipusatkan di Sukabumi dengan proyek Kawasan Industri Cikembar Sukabumi masih dalam tahap perencanaan.
Pada kuartal I 2023 ini, terdapat serapan lahan seluas 36,91 hektar. Karawang menyumbang penjualan tertinggi sebanyak 22,08 hektar, diikuti Bekasi sebanyak 14,10 hektar. Khususnya di Karawang New Industrial City (KNIC) dengan penjualan terbesar terjadi karena sebuah perusahaan manufaktur Korea membeli sekitar 12,9 hektar di area tersebut.
Kemudian di Karawang International Industrial City (KIIC) melaporkan penjualan seluas 6,48 hektar dengan terdapat dua transaksi, yaitu perusahaan pengemasan mengakuisisi 1,6 hektar dan perusahaan farmasi 4,88 hektar. Area Suryacipta dijual seluas 1 hektar, dibagi antara perusahaan bangunan China seluas 6.500 m2 dan perusahaan baja lokal 3.500 m2. Perusahaan Korea lainnya di sektor energi terbarukan telah membeli 1,5 hektar lahan di Artha Industrial Hill.
Kawasan Greenland International Industrial City (GIIC) pada kuartal I 2023, terdapat dua perusahaan pusat data yang membeli sekitar 11,8 hektar di dua bidnag tanah. Lebih lanjut, sebuah perusahaan logistik juga membeli 1,5 hektar lahan di Bekasi Fajar. Terakhir, di area Jababeka Bekasi melapokan penjualan yang relatif rendah dengan penjualan lokal perusahaan manufaktur yang mengakuisisi sekitar 5.000 m2.
Di kawasan Tangerang, penjualan tanah masih relatif kecil, terutama melalui Griya Idola yang fokus pada penjualan kavling dan bangunan industri. Dua transaksi terjadi dengan total luas tanah sekitar 0,1 hektar dengan bangunan masing-masing berukuran 225 m2 dan 320 m2. Serang kali ini hanya melaporkan penjualan lahan kecil di dua wilayah: KIEC dan Modern Cikande. Sebuah perusahaan fabrikasi mengakuisisi sebidang tanah seluas sekitar 5.000 m2 di KIEC, sedangkan Modern Cikande mencatatkan penjualan seluas 1.215 hektar kepada sebuah perusahaan kimia.
Dari segi pertumbuhan harga, para pemilik tanah industri belum tampak akan mempercepat kenaikan harga. Sementara di daerah-daerah tertentu dengan penjualan yang kuat dan pasokan tanah yang berkurang sedang mempertimbangkan penyesuaian harga. Tidak ada kawasan industri di wilayah Jabodetabek yang menerapkan strategi penerapan harga baru selama periode kuartal pertama ini.
"Kami mengantisipasi bahwa tarif sewa untuk tanah dan bangunan akan bertahan pada tingkat saat ini. Karena ketersediaan lahan menjadi semakin langka, mengintensifkan aktivitas sewa dapat memberikan tekanan ke atas pada tarif sewa, terutama jika ekonomi terus berkembang secara positif. Dalam hal tingkat pemeliharaan, mereka tetap tidak berubah selama beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan tetap demikian sepanjang tahun ini," jelas Ferry.
Sebagai informasi, harga lahan industri untuk kawasan Bogor-Sukabumi saat ini rata-rata USD280,97 per m2 (Rp4,16 juta per m2), di Tangerang sekitar USD188,42 per m2 (Rp2,97 juta per m2), Karawang sekitar USD155,58 per m2 (Rp2,57 juta per m2), Bekasi USD206,93 per m2 (Rp3,06 juta per m2), dan Serang USD137,18 per m2 (Rp2,03 juta per m2).