Permintaan Hunian Ramah Lingkungan Terus Meningkat

Jakarta, Properti Indonesia - Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hunian sehat, secara tidak langsung turut memotivasi para pengembang properti untuk mengembangkan  produk hunian dengan konsep hijau atau ramah lingkungan.  

 "Setidaknya 35 persen konsumen menyatakan bahwa ke depan mereka akan mencari rumah hemat energi," ujar Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat kepada Properti Indonesia, Jumat (15/9).

Syarifah menuturkan, hunian ramah lingkungan secara pragmatis memberikan opsi pada efisiensi penggunaan energi, yang berujung pada penghematan biaya listrik. Namun, sejatinya hunian ramah lingkungan memiliki tujuan jangka panjang untuk pelestarian usia lingkungan hidup.

Meski begitu, hunian ramah lingkungan di Indonesia masih memiliki segmen yang terbatas. Sehingga diperlukan edukasi yang intensif agar seluruh lapisan konsumen memahami dan memiliki preferensi pada jenis hunian ramah lingkungan. Termasuk dorongan kepada pengembang, untuk memiliki komitmen dan konsisten mengaplikasikan konsep hijau dalam produk huniannya.

Baca juga: Deretan Hunian Premium Ramah Lingkungan 

Hunian dengan konsep ramah lingkungan ini biasanya dilengkapi dengan ruang terbuka hijau. Vegetasi dalam ruang terbuka hijau menjadi instrumen penyerap polusi udara, namun perlu diperhatikan pemeliharaan fungsi sehingga tidak hanya sebagai penyerap polusi udara, tetapi juga sebagai wilayah serapan air hujan.

"Selain perlu dipelihara dan diperhatikan keberlanjutan vegetasinya. Luasan ruang terbuka hijau perlu diperhitungkan dengan akurat sesuai dengan luasan cluster yang mendapat manfaat dari keberadaannya. Ruang terbuka hijau juga memiliki fungsi sosial sebagai ruang interaksi masyarakat yang ada di sekitar wilayah tersebut," jelas Syarifah.

Keberadaan ruang terbuka hijau menjadi salah satu instrumen yang dapat membantu memberikan filter terhadap polutan dalam lingkungan hidup, namun mengatasi polusi udara memerlukan road map multisektor yang perlu diimplementasikan secara konsisten.

"Hunian ramah lingkungan, dengan ruang terbuka hijau bukan tren sesaat namun sebuah kebutuhan untuk kehidupan kota yang produktif dan berkelanjutan," imbuhnya.