Paradise Indonesia Targetkan Pertumbuhan Kinerja Tahun 2025 Lebih Tinggi 10 Persen

Paradise Indonesia Targetkan Pertumbuhan Kinerja Tahun 2025 Lebih Tinggi 10 Persen
Presiden Direktur dan CEO INPP, Anthony Prabowo Susilo, dalam acara diskusi bertema Business Outlook 2025 yang digelar di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (20/2). (Mita D.S / Properti Indonesia)

Jakarta, Properti Indonesia – Perusahaan pengembang properti PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP), optimis untuk membidik pertumbuhan kinerja pada tahun 2025 lebih tinggi sebesar 10,20% dibandingkan tahun sebelumnya. Kepercayaan diri ini didasari oleh beberapa faktor, antara lain; proyek unggulan yang sedang berjalan atau akan segera rampung, pertumbuhan segmen komersial dan perhotelan (recurring income) serta penguatan struktur permodalan perseroan. 

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur dan CEO INPP, Anthony Prabowo Susilo, dalam acara diskusi bertema Business Outlook 2025 yang digelar di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (20/2).

Anthony mengungkapkan berdasarkan laporan kinerja tahun 2024 yang saat ini masih dalam proses audit, pihaknya haqqul yaqin dapat mencapai pertumbuhan melebihi target yang telah ditetapkan.

"Kami memperkirakan bahwa pendapatan usaha akan meningkat hingga 110% dibandingkan tahun 2023," ujarnya. Sektor perhotelan masih menjadi salah satu andalan utama INPP, dengan estimasi pertumbuhan mencapai 120%, atau memberikan kontribusi sebesar 44% dari total pendapatan.

Tingkat hunian perhotelan juga menunjukkan tren positif dengan rata-rata tertimbang mencapai 101%. Selain itu, lini bisnis komersial diperkirakan akan tumbuh sebesar 105%, menyumbang 38% dari pendapatan, adapun, penjualan properti akan meningkat hingga 130%, berkontribusi 18%.

Optimisme INPP tidak hanya berhenti pada pendapatan, tetapi juga laba usaha yang diprediksi melonjak 170%, dan laba tahun berjalan yang diperkirakan meningkat hingga 220% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami juga mencatat pendapatan berulang sebesar 82% sepanjang tahun 2024, dan kami bertekad untuk mempertahankan posisi ini sebagai yang tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI)," tambah Anthony.

Hal senada disampaikan Direktur dan Chief Financial Officer (CFO) INPP, Surina. Dirinya menjelaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp1,093 triliun untuk tahun ini, dengan komposisi, sebanyak 94% dari alokasi dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi, sementara 6% sisanya untuk operasional. Atau dengan rincian alokasi dana capex mencakup 56% untuk lini komersial, 38% untuk penjualan properti, dan 6% untuk sektor perhotelan.

"Rencana ekspansi kami mencakup pembangunan beberapa proyek strategis di berbagai daerah. Setiap tahun, kami menargetkan untuk meluncurkan dua proyek baru dan menjalankan empat proyek yang sudah ada," jelas Surina.

Beberapa proyek yang akan dilanjutkan antara lain Paskal Extension di Bandung, hotel Hyatt Place di Makassar, mall di Semarang, serta Antasari Place di Jakarta. Tahun lalu, INPP juga telah memulai pembangunan dua proyek, yaitu Hotel Citadim di kompleks Antasari Place dan hotel di Balikpapan yang ditargetkan rampung tahun ini.

"Kami sangat antusias dengan proyek-proyek ini, yang mencakup daerah-daerah strategis seperti Makassar, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Dengan tambahan dua proyek baru di Citadim Jakarta dan Balikpapan, kami berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perusahaan," tutup Anthony. 

Tags
#Pengembang #Berita Properti #Bisnis Properti #Indonesian Paradise Property #INPP