Melirik Kawasan Hunian Potensial di Koridor Barat Jakarta yang Digadang-Gadang sebagai The Next Gading Serpong

Melirik Kawasan Hunian Potensial di Koridor Barat Jakarta yang Digadang-Gadang sebagai The Next Gading Serpong
Jalan Tol Tangerang - Merak sepanjang 72.5 km. Tol ini menghubungkan Tangerang Barat sampai Merak, ujung barat Pulau Jawa. (Dok Astra Infra)

Tangerang, Properti Indonesia - KIPRAH dua pengembang "serumpun" antara Paramount Land dan Summarecon Agung sejak lama telah membetot perhatian banyak orang, khususnya dalam lingkup bisnis properti.  

Bisa dimaklumi, meski berkompetisi dalam menawarkan proyek-proyek residensial dan komersial di kawasan Gading Serpong, Tangerang, namun keduanya sukses bersinergi dalam menaikkan kelas maupun gengsi kawasan penyangga Jakarta tersebut.

Sebagai pengembang, keduanya juga memiliki reputasi sangat baik di jagad properti tanah air. Indikator ini bisa terlihat pada setiap peluncuran proyek baru dari kedua developer yang sering kali menarik banyak minat dari calon pembeli sehingga berbagai produk yang ditawarkan langsung terserap habis dalam waktu singkat.

Jika ditilik ke belakang, pengembangan kawasan Gading Serpong dimulai pada tahun 1993. Dengan pengembang utama saat itu adalah PT Jakarta Baru Cosmopolitan (JBC), perusahaan pengembang kolaborasi antara Summarecon Agung (SMRA) dan Batik Keris Group. Seiring berjalannya waktu, proyek ini sukses melalui berbagai fase perkembangan, mulai dari hunian, fasilitas dan berbagai sarana infrastruktur.

Pada tahun 2006, pengembangan Gading Serpong dilanjutkan oleh Paramount Land dan Summarecon Agung. Di sinilah babak baru Gading Serpong sebagai kawasan terpadu dimulai.

Kedua pengembang ini lantas membagi lahan secara rata untuk melanjutkan pengembangan kawasan yang berfokus pada pembangunan kawasan hunian, komersial, dan fasilitas umum dengan tujuan menciptakan lingkungan yang nyaman dan terpadu bagi masyarakat.

Gayung pun bersambut, kerja keras kedua pengembang ini sukses membawa Gading Serpong sebagai salah satu kawasan hunian paling potensial di Jabodetabek karena tidak saja nyaman untuk ditinggali, namun juga dilengkapi berbagai fasilitas modern dan premium, mulai dari pusat bisnis, area komersial, sarana pendidikan dan ibadah, layanan kesehatan sampai dengan hospitality.

Kembali Bersama di Koridor Barat Jakarta

Hampir 18 tahun berlalu, sinergitas sekaligus rivalitas antara Paramount  Land dan Summarecon Agung rupanya kembali berlanjut, dan masih berada di wilayah Kabupaten Tangerang, tepatnya di kawasan Curug, wilayah bagian timur Kabupaten Tangerang.

Paramount Land hadir lebih dulu dengan meluncurkan Paramount Petals. Kawasan hunian skala kota mandiri seluas 400 hektar ini mengedepan kenyamanan dan keindahan lingkungan. Selain kota mandiri, proyek ini juga menawarkan berbagai fasilitas yang mendukung gaya hidup modern penghuninya.

Sepelemparan batu dari Paramount Petals, Summarecon Agung juga hadir melalui Summarecon Tangerang dengan pengembangan tahap awal seluas 109 hektar.

Lokasi Summarecon Tangerang hanya 200 meter dari Akses Tol Bitung dan dekat Gerbang Exit Tol Serpong, serta rencananya akan dilintasi oleh MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja. Adapun, Paramount Petals dilengkapi akses tol langsung Jakarta-Merak di KM 25 yang saat ini sudah dalam tahap groundbreaking dan akan siap beroperasi pada akhir 2025 mendatang.

Ilustrasi masterplan kawasan Summarecon Tangerang dan Paramount Petals di Kabupaten Tangerang (source: skyscrapercity.com)

Baik Paramount Petals dan Summarecon Tangerang adalah dua proyek properti dengan potensi investasi sangat menarik di wilayah Kabupaten Tangerang.

Kedua proyek ini tak hanya dinanti tapi juga diyakini akan berkontribusi positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Tangerang dan menjadi kawasan alternatif bagi mereka yang ingin tinggal di koridor barat Jakarta.

CEO Leads Property Service Indonesia, Hendra Hartono menuturkan, kehadiran dua pengembang kelas kakap tersebut seakan menjadi angin segar bagi peta bisnis properti di wilayah Jabodetabek, khususnya di kawasan Curug, Kabupaten Tangerang.

Terlebih, kredibilitas kedua pengembang dalam membangun properti juga sudah tidak diragukan lagi. Menurut Hendra, jika dilihat dari potensinya, kawasan koridor barat Jakarta, khususnya Curug, Cikupa, Balaraja dan sekitarnya saat ini tak ubahnya kawasan Serpong sekitar 10 hingga 15 tahun yang lalu. 

Karena itu dirinya memprediksi, jika dalam beberapa tahun ke depan, wilayah ini akan sangat berkembang dan juga bertransformasi menjadi salah satu kawasan hunian paling potensial di koridor barat Jakarta.

Dengan catatan, sebut Hendra, jika infrastruktur tol baru yang akan menghubungkan sisi barat ke selatan menuju kawasan Balaraja melalui Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg sepanjang 38,6 km telah tersambung dan terkoneksi dengan jalan tol Sedyatmo atau kawasan Bandara Soekarno Hatta.

"Bila dilihat dari rencana dan konsep pengembangan serta fasilitas yang akan dibangun oleh para pengembang, bukan tak mungkin kawasan Curug juga akan menjadi The Next Gading Serpong," ujar Hendra kepada Properti Indonesia, awal pekan lalu.

Seperti diketahui, kawasan koridor barat Jakarta saat ini memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya sebagai pilihan menarik untuk tempat tinggal, diantaranya; aksesibilitas yang baik, lingkungan yang nyaman, dikelilingi berbagai fasilitas publik, memiliki lebih banyak ruang terbuka hijau, ketersediaan tipe rumah yang beragam serta rencana pengembangan infrastruktur yang masif.

Sementara dalam konteks investasi, koridor barat Jakarta memiliki berbagai keunggulan, disamping harga rumahnya yang cenderung mengalami perkembangan cepat, masyarakat fixed income-nya juga besar sehingga menciptakan pasar yang stabil untuk sektor properti.

Selain penyangga Jakarta, Koridor barat juga terkoneksi diantara Proyek Strategis Nasional (PSN)-BSD dan PSN - Pantai Indah Kapuk (PIK)2. Status ini, tidak hanya akan meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap nilai properti di sekitarnya.

Hunian Terpadu yang Dilengkapi 6 Danau

Seperti diketahui, pada akhir Oktober 2024 lalu, PT Summarecon Agung Tbk. kembali meluncurkan proyek hunian skala kota ke-9 miliknya bertajuk Summarecon Tangerang.

Danau yang berada di kawasan Kluster Havena Lakes, Summarecon Tangerang.

Pengembangan kawasan seluas 109 hektar ini menyusul kesuksesan proyek sebelumnya seperti Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Summarecon Emerald Karawang, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Bogor, dan Summarecon Crown Gading.

President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi menuturkan, dalam 49 tahun terakhir, Summarecon terus berupaya memberikan kontribusi positif untuk perkembangan industri properti tanah air. Hal ini sejalan dengan  peran sektor Properti sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi yang dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%, sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Kehadiran proyek township ke-9 yaitu Summarecon Tangerang merupakan respon terhadap permintaan pasar akan kawasan hunian di wilayah Jabodetabek. Momentum ini juga akan memperkuat bisnis Summarecon dengan mempercepat seluruh pengembangan guna memenuhi permintaan pasar," ujar Adrianto di Tangerang, Kamis (30/10) lalu.

Summarecon Tangerang sendiri akan dilengkapi enam buah danau, dan beragam fasilitas komersial, salah satunya Summarecon Mall Tangerang. "Kebutuhan akan lifestyle, wellness, dan rekreasi bagi keluarga akan hadir dalam satu kawasan Summarecon Tangerang. Karena hal inilah Summarecon Tangerang memiliki tagline Six Lakes, One Vibrant City.

Launching perdana Summarecon Tangerang akan dilakukan pada 30 November 2024 dengan memasarkan cluster Havena Lakes dan Briza Lakes. Kedua cluster ini ditawarkan secara bertahap, yaitu sebanyak 205 unit untuk cluster Havena Lakes dan 408 unit untuk cluster Briza Lakes.

Kedua cluster ini berorientasi ke danau yang eksklusif dapat diakses hanya oleh penghuni Havena Lakes dan Briza Lakes. Semua cluster di Summarecon Tangerang dilengkapi dengan fasilitas keamanan 24 jam, one gate system, clubhouse yang dilengkapi dengan kolam renang, ruang terbuka hijau, infrastruktur kabel bawah tanah yang tertata rapi.

Havena Lakes juga dilengkapi clubhouse dan swimming pool, dengan desain yang kental nuansa resor, seakan setiap hari terasa suasana liburan. Havena Lakes memiliki tipe 8x15 dan tipe 10x15 dengan harga mulai Rp 2 miliaran. Dan unit yang menghadap langsung ke danau dengan jumlah yang sangat terbatas terdiri dari tipe 10x18 dan tipe 12x18 dengan harga mulai Rp4,7 miliaran.

Sedangkan Briza Lakes dirancang untuk keluarga muda yang dinamis. Semua rumah di Briza Lakes berorientasi ke danau, dengan beberapa unit rumah khusus yang memiliki view langsung ke danau. Desain arsitektur rumah di Briza Lakes mengikuti trend arsitektur saat ini, dengan ruang-ruang dalam yang compact, efisien namun tetap nyaman dan pas untuk penghuninya. Juga dilengkapi dengan pilihan lantai attic sebagai skydeck sebagai ruang bersantai.

Yang menarik, Briza Lakes juga dilengkapi club house dengan konsep ala beach club yang kekinian. Cluster ini menghadirkan rumah dengan tipe 5x12 dan tipe 7x12. Sementara harga yang ditawarkan mulai dari Rp940 jutaan. Cluster ini juga menawarkan unit spesial yaitu tipe 7x16 dengan view langsung ke danau dan jumlah unit yang sangat terbatas dengan harga mulai Rp2,5 miliaran.

"Dengan dukungan pertumbuhan infrastruktur yang pesat dan konsep pembangunan yang berkelanjutan, kawasan ini dipastikan akan menawarkan berbagai peluang investasi menarik di masa depan, layaknya kawasan Gading Serpong," pungkas Hendra.

Tags
#Berita Properti #Bisnis Properti #perumahan #Summarecon Agung #rumah mewah #Summarecon Tangerang