Jakarta, Properti Indonesia - Kawasan PIK2 kembali menghadirkan fasilitas pendidikan terbaru sebagai sarana penunjang bagi para penghuninya. Hal ini ditandai dengan melaksanakan pemancangan perdana pembangunan Sekolah Chevalier PIK2 yang merupakan sekolah Katolik nasional di kawasan PIK2, Kamis (8/8).
Sekolah Chevalier PIK2 berlokasi di Milenial Park PIK2 yang lokasinya dekat dengan gerbang tol Interchange Gate 2 dan juga berdekatan dengan cluster Milenial, Casa Pasadena serta Kota Bagan. Lokasi ini memudahkan penghuni di cluster-cluster tersebut untuk menyekolahkan anaknya di sini.
Diketahui, area Milenial Park PIK2 dirancang sebagai destinasi tematik ramah pejalan kaki yang dilengkapi berbagai fasilitas lengkap seperti wisata budaya dan religi Si Mian Fo, pasar segar milenial 24 jam, rukan tematik, shopping street, food court, dan fasilitas pendidikan salah satunya Sekolah Chevalier.
Acara dimulai dengan misa pemberkatan pemancangan perdana yang dipimpin oleh Romo Samuel Pangestu, Pr. Vikjen KAJ dan juga dihadiri oleh Edison Djingga, Ketua Yayasan Sekolah Chevalier, Steven Kusumo selaku CEO Agung Sedayu Group serta jajaran direksi Agung Sedayu Group.
“Kami selalu percaya bahwa pendidikan adalah sebuah investasi untuk masa depan generasi muda. Kami sangat berharap kehadiran Chevalier School bisa membawa standar pendidikan yang tinggi, berkualitas dan juga menghasilkan lulusan berkualitas yang berkontribusi kepada lingkungan. Pastinya saya juga harap bahwa kami semua secara satu tim bisa membawa spirit dan juga motivasi ini untuk kerja keras untuk mewujudkan pendidikan yang bermakna karena edukasi itu adalah investasi,” ungkap Steven dalam sambutannya.
Menurut Steven, Sekolah Chevalier PIK 2 nantinya akan memiliki 4 jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, dan SMA. Untuk jenjang pendidikan TK dan SD akan dibuka terlebih dahulu pada tahun ajaran 2025 – 2026 di mana pendaftaran akan dimulai tanggal 8 Agustus 2024.
"Dengan berkurikulum nasional merdeka, sekolah ini nantinya akan menitikberatkan ke arah para guru sebagai fasilitator agar murid-murid dididik untuk mandiri, percaya diri, inisiatif, team work dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan sistimatis dan baik. Selalu berkeinginan mencari tahu dan berpandangan luas serta didukung dengaan kemampuan bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin yang aktif," terangnya.
Sementara itu, Romo Samuel Pangestu menjelaskan pembangunan Sekolah Chevalier mengusung konsep ‘green school’ perdana yang mengandung makna bahwa manusia lahir dari tanah dan kembali ke tanah.
“Sesuai dengan kurikulum yang diterapkan, maka pembelajaran lebih bersifat fun learning dalam tujuan sesuai dengan konsep green school yaitu green learning serta outdoor acivities yang penuh prestasi (olahraga dan kompetisi) dan Sekolah Chevalier akan menekankan bahwa bahasa akan menjadi fokus utama, sehingga tidak kalah baiknya dengan murid-murid dari sekolah internasional,” jelas Romo Samuel.
Dirinya menambahkan, bangunan sekolah ini nantinya sekitar 40 % diantaranya akan difungsikan sebagai lahan hijau dengan beragam fasilitas seperti kebun sayur dan buah, taman bermain TK dan SD, jogging track, lapangan sepakbola, panjat tebing, lapangan basket, voli, bulutangkis, ruang komputer, ruang seni, ruang auditorium, perpustakaan 2 lantai, serta roof garden. Area hijau tidak hanya berada di sekeliling gedung, namun juga nantinya akan di letakkan di berbagai macam level seperti di lantai 3, lantai 5 dan sebagainya.
“Kehadiran sekolah ini tentunya akan semakin menambah kelengkapan fasilitas di kawasan PIK2 dan menjadi salah satu pilihan sekolah yang sangat ditunggu-tunggu oleh penghuni PIK2 maupun sekitar,” pungkasnya.