Jakarta, Properti Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (BBTN) mencatat kenaikan laba bersih pada sembilan bulan pertama tahun 2023. Jumlah ini meningkat 1,67 persen secara tahunan menjadi Rp2,3 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/11), pertumbuhan laba ini sedikit melambat karena pendapatan bunga bersih BTN turun 12,16 persen secara tahunan menjadi Rp10,14 triliun. Namun, untuk pendapatan non bunga mencatat kenaikan hingga 67,32 persen atau Rp2,36 triliun.
Sebagai bank yang fokus pada pembiayaan properti, BTN mencatat total kredit dan pembiayaan senilai Rp318,30 triliun atau naik 9,87 persen secara tahunan. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang tumbuh 11,87 persen menjadi Rp157,71 triliun pada kuartal III 2023. Sementara KPR non subsidi mencapai Rp92,89 triliun tau meningkat 6,64 persen secara tahunan.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa hingga akhir tahun BTN optimis akan mencatat kinerja sesuai dengan target. Terutma mulai bergairahnya sektor perumahan serta adanya insentif dari pemerintah.
"Mulai bergairahnya sektor perumahan dan insentif pemerintah akan semakin mendorong bisnis pembiayaan sektor perumahan tumbuh positif hingga 2024. Momentum tersebut terus kami manfaatkan dengan berbagai inisiatif bisnis yang terus kami lakukan," ujar Nixon dalam keterangannya, Selasa (28/11).