YLKI Catat Kenaikan Pengaduan Konsumen Tahun 2020, Dimana Posisi Sektor Perumahan?

YLKI Catat Kenaikan Pengaduan Konsumen Tahun 2020, Dimana Posisi Sektor Perumahan?
Pembangunan salah satu kawasan perumahan (Dok Properti Indonesia)

Jakarta, Properti Indonesia - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) kembali merilis laporan tahunan terkait pengaduan konsumen di Indonesia, Jumat (8/1) lalu. Dalam pemaparan yang digelar secara virtual tersebut, YLKI mencatat terjadinya peningkatan pengaduan konsumen baik individu maupun kelompok sebanyak 3.692 sepanjang tahun 2020. Laporan ini sendiri mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1.871 pengaduan.

Yang menarik, menurut YLKI secara garis besar potret pengaduan konsumen di tahun 2020 mengalami perubahan karakteristik. Sebab, jika dilihat beberapa tahun ke belakang pengaduan tertinggi di YLKI didominasi oleh sektor keuangan dan perumahan. Sementara untuk tahun 2020 pengaduan konsumen lebih beragam di berbagai sektor seperti komoditas listrik, pinjaman online, asuransi, dan lainnya.

Mengutip laporan YLKI, Kebijakan PSBB yang ditetapkan oleh pemerintah merubah perilaku transaksi masyarakat dari konvensional menjadi digital, akibatnya pengaduan konsumen digital juga meningkat. Hal ini terlihat dari pengaduan konsumen yang masuk ke YLKI sepanjang 2020, sektor E-Commerce berhasil menduduki peringkat pertama (33,50 %). Sementara untuk pengaduan perumahan melorot ke posisi lima atau sebesar 5,70%. Berdasarkan Pengaduan Per Komoditas YLKI dalam tiga tahun terakhir, pengaduan terhadap perumahan terus mengalami penurunan signifikan.

Untuk tahun 2020, permasalahan pembangunan proyek mangkrak mendominasi laporan pengaduan perumahan atau sebesar 34,7%, disusul permasalahan refund 30,4%, permasalahan serah terima 17,3 % serta pelaku usaha pailit sebesar 13 %. Menyusul berikutnya mengenai laporan permasalahan dokumen sebesar 8,6%, fasos  fasum  dan permasalahan system pembayaran masing-masing 4,3 %.

Tags
#hunian #rumah #Developer #outlook #YLKI