Jakarta, Properti Indonesia – Sepanjang tahun 2020, kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengalami perlambatan akibat melonjaknya beban yang harus ditanggung perseroan. Sementara pendapatan usaha emiten properti ini masih tercatat bertumbuh meski turun tipis dibanding periode yang sama tahun 2019 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dirilis Selasa (11/5) lalu, laba bersih perseroan sepanjang tahun 2020 tercatat tergerus sebesar Rp8,89 triliun atau membengkak hingga 348% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu minus Rp1,9 triliun.
Sementara, pendapatan emiten holding properti milik Lippo Grup ini sebesar Rp11,96 triliun, turun tipis 2,9% dibanding tahun 2019 lalu yang tercatat sebesar Rp12,32 triliun. Adapun, kontribusi pendapatan LPKR sepanjang 2020 berasal dari penjualan Real Estate Development sebesar Rp3,25 triliun, divisi Healthcare Rp7,11 triliun serta Asset Enhancements sebesar Rp1,52 trilun.
Melesat di Kuartal I 2021
Pada pemberitaan sebelumnya, Lippo Karawaci berhasil membukukan marketing sales sebesar Rp1,31 triliun sepanjang kuartal I 2021. Pencapaian ini melesat sebesar 86% (yoy) dibanding periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp703 miliar.
Kontribusi utama marketing sales pada tiga bulan pertama tahun 2021 ini berasal dari penjualan rumah tapak di segmen kelas menengah yang mencapai 63% dari total penjualan. Dimana, sebesar 50,6% diantaranya melalui proyek perumahan tapak di Lippo Village, yang mencetak rekor penjualan tertinggi bagi Lippo Karawaci dalam 20 tahun terakhir.