Jakarta, Properti Indonesia – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melaksanakan kunjungan kerja ke Korea Selatan guna mendampingi Presiden Joko Widodo. Dalam kunjungan tersebut dilakukan beberapa pertemuan bilateral dan tinjauan infrastruktur. Selain itu, Kementerian PUPR juga meninjau implementasi Kotabaru dan Kota Cerdas (Smart City) di Korsel yang dapat menjadi contoh bagi pengembangan Ibukota Nusantara (IKN).
Dilansir dari laman pu.go.id, Senin (1/8), kota yang dikunjungi oleh Kementerian PUPR yakni Kota Khusus Otonom Sejong. Kota Sejong mulai dibangun tahun 2007 dan selesai pada 2019 yang disiapkan untuk mengatasi isu kesenjangan pembangunan antar wilayah yang terpusat di Kota Seoul. Kota Sejong menjadi model baru desentralisasi sesuai era demokrasi untuk meningkatkan standar hidup masyarakat dengan konsep Smart City yang mengintegrasikan teknologi pada semua aspek kehidupan.
Kota Busan juga ditinjau sebagai proyek percontohan pengembangan smart city di Korsel. Serta pengembangan Kota Hijau Songsan yang merupakan pusat kota baru di wilayah Namyang-eup dan Songsan-myeon di Hwaseong, Gyeonggi-do, Korea Selatan yang ditargetkan selesai pembangunannya tahun ini.
Selanjutnya, Kementerian PUPR mengunjungi Kota Baru Song-Do yang merupakan Distrik Bisnis Internasional di Korsel. Kota ini dikembangkan di atas lahan seluas 600 hektar dari total wilayah seluas 1.500 hektar di sepanjang tepi laun Incheon, Song-Do. Kota Song-Do memiliki konsep kota keseimbangan yang memadukan perpaduan ideal antara hunian, lingkungan budaya, bisnis, ritel, dan rekreasi. Song-Do dirancang sebagai kota ramah pejalan kaki, dengan jalan yang dapat dilalui pejalan kaki, emisi 70 persen lebih rendah, ruang hijau 40 persen, dan kota yang mendorong hidup aktif.
“Kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kita lihat bagaimana progresnya setelah tiga tahun. Ada yang namanya smart village yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni oleh 400 orang. Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi canggih di dalam smart village tersebut,” jelas Menteri Basuki.
IKN Nusantara juga akan dibangun smart village yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan. Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 mendatang dengan dukungan dari Korea Selatan. Kemudian akan dibangun immerse tunnel atau tol bawah laut yang sesuai dengan konsep forest city.
“Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan. Saat ini sedang dikerjakan feasibility study untuk kemudian tahun ini dilanjutkan dengan basic design, sehingga bisa dilakukan pembangunannya pada 2023,” jelas Menteri Basuki.