Jakarta, Properti Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan pembiayaan perumahan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk tahun 2022 sebesar Rp23 triliun, yang dialokasikan untuk 200 ribu rumah subsidi. Hal ini disampaikan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR, Eko D. Heripoerwanto dalam paparan seminar bertajuk “Melihat Tantangan dan Peluang Industri Properti di Masa Pemulihan COVID-19”, Rabu (24/2) lalu.
“Di tahun 2022 nanti bantuan FLPP akan diusulkan sebanyak 200 ribu unit dengan anggaran Rp23 triliun, namun hal ini masih proses,” ujar Eko. Menurutnya, anggaran FLPP tersebut nantinya diusulkan dari dana bergulir sebesar Rp3,9 triliun dan usulan DIPA 2021 sebesar Rp19,1 triliun.
Baca Juga : Kementerian PUPR Alokasikan Dana Rp21,6 Triliun untuk Program 1 Juta Rumah Tahun 2021
“Perbaikan dan perluasan skema FLPP dan BP2BT ditujukan untuk mendorong pendanaan dari sisi suplai properti, khususnya untuk sektor informal,” imbuh Eko. Dirinyaa juga menjelaskan, jika Kementerian PUPR tengah berfokus pada pemberian kemudahan dan pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Hal ini dikarenakan pengembang properti dinilai masih cenderung menyasar masyarakat golongan menengah ke atas. “Karena itu, PUPR berupaya mempercepat penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman bagi MBR tersebut. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan dari Bank Indonesia (BI) yang melonggarkan Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) 100% untuk kredit berbagai jenis properti,” papar Eko.